Apakah anda pernah berkunjung ke Jepang? Jika pernah, anda pasti sangat kagum dengan betapa bersihnya lingkungan di negara yang dijuluki Negeri Sakura tersebut. Pada setiap sudut jalan, para wisatawan disajikan dengan pemandangan jalan yang bersih dari sampah. Kebersihan pun tidak hanya terdapat di jalanan utama negara Jepang, namun anda pun dapat menemukannya di tempat-tempat umum bahkan di rumah masing-masing masyarakatnya.
Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki budaya tertib dan disiplin yang sangat tinggi. Tidak hanya untuk urusan waktu saja, namun masyarakatnya juga menjunjung tinggi persoalan kebersihan. Contohnya saja di restoran dengan model duduk “lesehan” yang marak ditemukan di Jepang, para pengunjung diwajibkan untuk melepaskan sepatu mereka dan hanya diperbolehkan mengenakan kaus kaki saja. Begitu juga saat bertamu ke rumah orang lain, biasanya tuan rumah selalu menyediakan sandal rumah untuk para tamu yang datang berkunjung.
Kebiasaan kecil seperti melepas sepatu ini selalu diterapkan oleh masyarakat Jepang, sebab sepatu dianggap sebagai benda kotor yang telah bersentuhan dengan tanah, sehingga sepatu harus dilepaskan saat berada dalam suatu ruangan. Meskipun kebiasaan-kebiasaan tersebut tampak seperti hal sepele, tetapi justru kebersihan berawal dari langkah kecil yang jika dibiasakan akan menjadi suatu kewajiban dan bagian dari rutinitas saat berada dimanapun. Oleh sebab itulah, kebiasaan-kebiasaan kecil seperti ini sudah diajarkan sejak dini hingga menjadi budaya bagi masyarakat Jepang.
Budaya kebersihan lain yang juga perlu dipelajari dari masyarakat Jepang adalah kebiasaan membuang sampah. Meski sangat sulit untuk menemukan tempat sampah di jalan serta tempat-tempat umum seperti bandara, pusat perbelanjaan hingga tempat wisata, namun tidak ada sama sekali sampah yang berserakan. Hal ini dapat terjadi karena faktor keamanan dan tingginya tingkat kesadaran masyarakatnya dalam menjaga kebersihan, sehingga kehadiran tempat sampah di ruang publik nyaris tidak lagi diperlukan. Mereka bahkan enggan membuang sebuah bungkus permen sembarangan atau membuang satu puntung rokok pun ke sungai. Selain itu, masyarakat Jepang juga lebih suka dan telah terbiasa membawa tempat sampah portable kemanapun mereka pergi.
Inilah bukti dari hebatnya budaya kebersihan ala masyarakat Jepang yang memegang prinsip bahwa sampah tidak bisa dibuang di sembarang tempat. Prinsip ini pun tak luput dari kebiasaan yang sudah diajarkan sejak kecil oleh para orangtua di Jepang, dengan memberikan didikan kepada anak-anaknya agar selalu membawa sampah kembali ke rumah sehingga lingkungan sekitar bersih dari sampah. Selain itu, para orangtua di rumah juga mengajarkan anak-anaknya untuk selalu menjaga barang-barang serta ruangan tetap rapi dan bersih. Sedangkan di sekolah, selama 12 tahun dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, bersih-bersih adalah bagian dari jadwal rutin para pelajar.
Elemen kesadaran sosial dalam kurikulum sekolah inilah yang membantu para pelajar mengembangkan kesadaran dan kebanggaan akan kebersihan lingkungan mereka. Dengan membentuk pola pikir bahwa bersih-bersih adalah sikap yang baik, maka secara otomatis hal ini pun akan memberikan pelajaran penting yakni bertanggung jawab atas kebersihan benda-benda dan tempat yang telah digunakan. Terbukti saat Piala Dunia digelar di Brasil (2014) dan Rusia (2018), para pendukung timnas Jepang membuat kagum dunia dengan bertahan di dalam stadion setelah pertandingan berakhir untuk memungut sampah. Bahkan para pemain timnas Jepang juga dikenal selalu meninggalkan ruang ganti dengan kondisi sangat bersih.
Masyarakat Jepang sangat sensitif dengan reputasinya di mata orang lain, sehingga mereka tidak ingin orang lain berpikir mereka adalah orang-orang buruk yang tidak terpelajar atau tidak dididik oleh orang tua untuk tidak bersih-bersih. Oleh karena itulah mereka selalu menjaga kebersihan dimanapun mereka berada. Sebagai contoh dalam kehidupan masyarakat Jepang sehari-hari, para karyawan kantor dan penjaga toko selalu membersihkan jalanan di sekeliling tempat mereka kerja pada pukul 08.00. Anak-anak juga kerap memungut sampah dari jalanan dekat sekolah mereka. Para warga pun secara sukarela mengadakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan di sekitar rumah mereka selama sebulan sekali.
Kebersihan bukan hanya tentang diri sendiri, namun juga tentang segala sesuatu yang berada di sekitar dan telah menjadi bagian dari kehidupan. Dengan saling bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan sekitar, maka masing-masing individu akan merasakan tanggung jawab yang sama dalam membudayakan gaya hidup yang bersih dan sehat. Sebab akan menjadi suatu hal yang sia-sia apabila hanya beberapa orang yang berupaya menjaga kebersihan, sementara orang lain melakukan hal yang berlawanan.
Wah banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari budaya kebersihan masyarakat Jepang ya. Yuk sama-sama kita jaga kebersihan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Memulai hal baru mungkin bukan hal yang mudah. Namun, apabila dilaksanakan secara bersama-sama dan saling mendukung pasti akan membuat hal tersebut menjadi lebih mudah. Apalagi, hal yang dilakukan adalah demi kebaikan keberlanjutan kehidupan kita. Mari menjaga kebersihan lingkungan bersama TS Solution!
TS Solution merupakan perusahaan outsourcing kebersihan dengan standar Jepang. Pengalaman industri selama hampir 15 tahun menjadikan TS Solution perusahaan outsourcing terdepan untuk memenuhi kebutuhan kebersihan di lingkungan perkantoran. Hubungi TS Solution di 021-2962-0480 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber:
https://www.panasonic.com/id/consumer/aspire/180208/secret-of-japanese-cleanliness.html
https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-49956017
https://indonews.id/artikel/24402/Belajar-dari-Jepang-Soal-Budaya-Bersih-/
https://klikhijau.com/read/mengapa-jepang-miliki-kesadaran-kebersihan-yang-sangat-tinggi/