Mesin absensi kini menjadi salah satu perlengkapan kantor yang wajib tersedia di setiap perusahaan. Melalui penggunaan mesin absensi, data kehadiran karyawan dapat tersimpan dan tercatat dengan baik dan akurat. Dengan adanya perkembangan digitalisasi sistem absensi karyawan pun semakin canggih dan beragam, mulai dari mesin absensi manual, mesin absensi sidik jari, mesin absensi magnetic card, mesin absensi wajah, hingga mesin absensi berbasis web. Semakin canggih mesin absensi tersebut maka semakin mudah pula perusahaan mendeteksi kehadiran karyawan. Namun, sebenarnya bagaimana sih asal muasal terciptanya mesin absensi?
Terciptanya mesin absensi bermula pada tahun 1888, ketika seorang ahli perhiasan bernama Williard Legrand Bundy membuat mesin pengukur waktu kerja karyawan di Auburn, New York. Bersama dengan adiknya, Harlow E. Bundy, setahun kemudian ia pun mendirikan perusahaan yang memproduksi mesin absensi karyawan bernama Bundy Manufacturing Company di Amerika.
Dimulai dengan hanya delapan karyawan dan modal sebesar $150.000, kedua bersaudara ini membutuhkan investor untuk mengembangkan perusahaannya. Harlow pun kemudian ditunjuk sebagai manajer umum, sementara Williard menjabat sebagai pengawas dan bertanggungjawab atas bagian teknis (seperti hak paten dan pengembangan mesin).
Bundy Manufacturing Company kemudian tumbuh menjadi salah satu industri besar di daerah Binghamton yang sangat sukses. Perusahaan yang dibangun oleh Bundy bersaudara ini bahkan telah mempekerjakan lebih dari 140 karyawan terampil dan mendirikan kantor di kota-kota utama di seluruh Amerika Serikat di akhir tahun 1890-an.
Kemudian pada tahun 1898, sekitar 9.000 Bundy Time Recorder telah diproduksi dan dipromosikan sebagai solusi bagi “pertanyaan menjengkelkan tentang pencatatan waktu kerja karyawan”. Harlow yang memiliki naluri bisnis yang tinggi pun kemudian membuat akun dengan Kantor Pos Amerika Serikat dan Delaware, Lackawanna, dan Western Railroad.
Mesin pencatatan waktu buatan Bundy bersaudara ini pun menciptakan sebuah revolusi internasional terutama dalam bidang bisnis, tentang bagaimana cara perusahaan mengelola karyawan mereka. Hingga pada tahun 1900 Bundy Manufacturing Company pun akhirnya bergabung dengan International Time Recorder (ITR) Company, sebuah perusahaan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) komputer yang berada di Amerika Serikat.
Seiring berjalannya waktu, ITR pun mengubah namanya menjadi IBM (International Business Machines Corporation) yang hingga saat ini sangat terkenal di dunia. Melalui IBM inilah, mesin pencatat waktu kerja atau yang kini dikenal sebagai mesin absensi karyawan ciptaan Williard L. Bundy terus dikembangkan dan diproduksi hingga tersebar ke berbagai negara.
Berkat sifatnya yang memudahkan dan lebih efisien, produk mesin absensi pun cepat menyebar dan banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Penggunaan mesin absensi sendiri di Indonesia mulai populer sejak tahun 1997. Hingga kini, mesin absensi terus berevolusi dari tahun ke tahun. Jika pada awalnya perangkat mesin ini hanya terbuat dari bahan kayu saja, kini kita dapat menemukan mesin absensi yang menggunakan bahan yang terbuat dari besi solid.
Tidak hanya bahan pembuatnya, perkembangan mesin absensi pun terus mengalami inovasi dalam hal fungsi dan metode pencatatan atau pendeteksian. Alat absensi mulai menggunakan sistem biometric untuk mendeteksi karakter-karakter khusus, diantaranya ialah melalui sidik jari, suara, dan wajah. Bahkan saat ini sudah dikembangkan mesin absensi memakai sistem digital dengan cara memasukkan kartu atau password untuk merekam data kerja karyawan.
Penggunaan mesin absensi telah memberikan banyak kemudahan dalam sistem pencatatan kehadiran atau waktu kerja karyawan bagi suatu perusahaan. Berikut diantaranya ialah manfaat penggunaan mesin absensi bagi suatu perusahaan:
- Memudahkan perhitungan absensi karyawan dibandingkan dengan perhitungan manual menggunakan kertas atau tulis tangan.
- Semua data tercatat dengan baik dan rinci dalam sebuah sistem yang terintegrasi.
- Dapat memantau waktu kedatangan dan kepulangan karyawan.
Tentunya dengan perkembangan digitalisasi pada sistem absensi, tidak hanya mempermudah, kini data yang didapat pun lebih akurat dan kredibel. Contohnya, karyawan hanya tinggal menempelkan sidik jari mereka pada mesin absensi lalu pendataan pun akan langsung diproses. Cara tersebut tentunya lebih mudah dan praktis, terutama jika dibandingkan dengan sistem manual seperti tanda tangan biasa yang rentan dipalsukan.
Kapasitas data pada mesin absensi pun hampir tak terbatas, sehingga perusahaan tak perlu repot mengurus absensi manual untuk mengumpulkan data laporan. Oleh sebab itulah, mesin absensi perlu digunakan oleh setiap perusahaan terutama untuk meminimalisir kecurangan dan kesalahan data para karyawan.
Sebagai sarana penunjang absensi karyawan, TS Solution turut melakukan perubahan ke arah yang lebih baik agar pekerjaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Kami pun dapat melakukan tracking terhadap karyawan yang tidak masuk tanpa alasan atau bolos sehingga kami dapat memberikan langkah lebih cepat kepada klien. Tidak hanya itu, klien pun dapat melakukan pengecekan pekerjaan ataupun kondisi team TS yang ditempatkan di lokasi.
TS Solution merupakan perusahaan outsourcing kebersihan dengan standar Jepang. Pengalaman industri selama hampir 15 tahun menjadikan TS Solution perusahaan outsourcing terdepan untuk memenuhi kebutuhan kebersihan di lingkungan perkantoran. Hubungi TS Solution di 021-2962-0480 untuk informasi lebih lanjut.
Sumber: